skip to main | skip to sidebar

coretan tangan ganda

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Senin, 12 Desember 2011

"Passion of The Christ"

Diposting oleh coretan tangan ganda di Senin, Desember 12, 2011

Kesaksian Jim Caviezel pemeran Yesus "Passion of The Christ" [NO SARA]
Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film “The Passion Of the Christ”.

“ suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda.


Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film2 lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek alamik, bahasa yang digunakan pada masa itu.


Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di Hollywood.


Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood . Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.


Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?” Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di “Thin Red Line”. Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!



Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini. Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.


Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.


Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.

Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga.


Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.


Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu. Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.


Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.


Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.


Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini..


Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini). Dan sayapun tidak sadarkan diri.


Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!” (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi disini).


“Apa yang telah terjadi?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.


Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.


Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.


Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.


Amin.
2 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Jumat, 09 Desember 2011

Have a Great Day, “Eagle”!

Diposting oleh coretan tangan ganda di Jumat, Desember 09, 2011

Have a Great Day, “Eagle”!

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu, seekor elang harus membuat KEPUTUSAN BESAR pada umurnya yang ke-40.


Saat umur 40 tahun, cakarnya mulai menua. Paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, hingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya memiliki DUA pilihan: menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari !

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang; lalu berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.


Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan!


LIMA bulan kemudian, bulu-bulu yang baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paru dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.


Teman-teman InfoGeratis yang luar biasa!
Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang BESAR untuk memulai suatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan2 lama yang mengikat, meskipun itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.


Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama serta membuka diri untuk belajar hal-hal baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam; mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.


Tantangan terbesar dalam berubah ada di dalam diri kita sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri kita sendiri!


Have a great day, “Eagle” !

Short URL: http://www.kasihyesus.com/?p=643
2 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh coretan tangan ganda di Jumat, Desember 09, 2011

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga

 


 

Ada orang yang tidak mau berdoa lagi, karena ia telah begitu banyak berdoa mengajukan permohonan kepada Tuhan, antara lain minta intensi misa dalam perayaan ekaristi, mengikuti novena, berziarah di tempat peziarahan Bunda Maria, doa rosario setiap hari, dst.., namun tak satu pun permohonan dikabulkan oleh Tuhan. Ada orang rajin berdoa dan doanya begitu panjang dan bertele-tele, namun dalam hidup sehari-hari suka marah-marah serta menggerutu atau mengeluh karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan selera pribadinya. Mereka itu berdoa hanya manis di mulut saja dan tidak merasuk di hati serta kemudian menjiwai cara hidup dan cara bertindaknya. Sabda Yesus hari ini mengingatkan kita perihal doa yang benar dan baik; sabda Yesus hari ini mengingatkan kita akan motto ‘ora et labora’ = berdoa dan bekerjalah, artinya doa tak dapat dipisahkan dari kerja dan sebaliknya kerja tak dapat dipisahkan dari doa atau doa menjiwai kerja dan sebaliknya kerja menjiwai doa. Maka marilah kita renungkan dengan mendalam dan hayati sabda Yesus hari ini.


“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 7:21)
Kepada para murid Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, doa yang kiranya kita semua hafal serta menjadi doa harian kita. Maka baiklah sabda Yesus hari ini kita renungkan dengan cermin doa Bapa Kami, berikut saya coba refleksikan beberapa isi doa Bapa Kami:


1). “Dimuliakanlah NamaMU“. Dalam hidup sehari-hari kita dipanggil untuk senantiasa memuliakan Tuhan, yang hidup dan berkarya dalam ciptaan-ciptaanNya, terutama dalam diri sesama manusia yang diciptakan sebagai gambar atau citra Tuhan. Dengan kata lain memuliakan Tuhan berarti memuliakan saudara-saudari kita, dan dengan demikian kita saling memuliakan alias saling melayani. Maka hendaknya dalam doa senantiasa mohon kepada Tuhan agar kita dapat melayani sesama, dan percayalah permohonan anda akan dikabulkan, karena dengan demikian kita pasti akan segera melayani saudara-saudari kita dengan rendah hati dan bergairah. Semangat melayani merupakan keutamaan yang tak tergoyahkan oleh aneka godaan dan rayuan yang dapat menghancurkan semangat pelayanan.


2). “Datanglah KerajaanMu di bumi seperti di sorga“. Kerajaan Allah berarti Allah yang meraja atau berkuasa. Marilah kita mohon dalam doa agar hanya Allah saja yang menguasai atau merajai dunia seisinya, terutama cara hidup dan cara bertindak manusia. Karena Allah maha segalanya, maka dikuasai atau dirajai oleh Allah mau tak mau akan taat sepenuh hati kepadaNya serta melakukan kehendak Allah yang ada disorga dalam hidup sehari-hari di dunia. “Dia yang melakukan kehendak BapaKu di sorga akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”, demikian sabda Yesus. Beriman atau berbakti kepada Tuhan pertama-tama dan terutama harus menjadi kenyataan dalam perilaku atau cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Berdoalah agar anda setia melakukan kehendak Tuhan atau apa-apa yang menyelamatkan jiwa manusia, dengan demikian doa anda akan dikabulkan.


3). “Berilah kami rezeki hari ini secukupnya“. Isi doa ini adalah hidup sederhana, tidak serakah dan tidak berfoya-foya, memboroskan waktu, tenaga dan uang tiada guna. Dalam hal mohon rezeki atau kebutuhan hidup hendaknya mohon kebutuhan utama demi kesehatan dan kebugaran tubuh, Jika kita mohon hal itu, percayalah doa kita akan dikabulkan, karena kita akan berusaha keras untuk hidup sederhana dan tidak berfoya-foya.


4). “Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami“. Jika kita mawas diri dengan benar dan jujur, kiranya kita akan menyadari dan menghayati bahwa diri kita telah menerima kasih pengampunan dari Allah secara melimpah ruah melalui saudara-saudari kita yang telah berbuat baik kepada kita atau memperhatikan kita dengan aneka cara. Dalam berdoa mohonlah agar anda dapat mengampuni mereka yang telah bersalah kepada anda, maka permohonan anda pasti akan dikabulkan dan anda berusaha keras untuk senantiasa mengampuni mereka yang menyalahi, menyakiti atau mempersulit anda. Ingatlah dan hayati atau imani bahwa kedatangan Penyelamat Dunia, Allah yang menjadi manusia seperti kita kecuali dalam hal dosa, adalah kasih pengampunan Allah, pelaksana kehendak Allah untuk mengampuni dosa-dosa manusia. Beriman kepada Penyelamat Dunia berarti hidup dan bertindak mengampuni siapapun yang bersalah kepada kami.


Kami percaya jika kita berdoa sebagaimana kami refleksikan di atas ini, maka sabda Yesus ini kena pada diri kita, yaitu “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Mat 7:24-25)


“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Rm 3:23-24).
Kutipan di atas ini mengingatkan saya pribadi akan apa yang pernah dimaklumkan dalam Konggregasi Jendral ke 32, antara lain dimaklumkan bahwa “Yesuit adalah pendosa yang dipanggil Tuhan untuk hidup dan berkarya dalam karya penyelamatan”. Bukankah kita semua adalah orang berdoa, bukankah tambah usia dan pengalaman berarti juga tambah dosanya? Meskipun kita berdosa tidak dimusnahkan oleh Allah, melainkan diampuni dengan kasih karuniaNya yang luar biasa. Maka marilah kita hayati kasih karunia Allah dan kemudian kita sebarluaskan kepada saudara-saudari kita dimanapun dan kapanpun.


Sebagai orang beriman kita dipanggil untuk saling mengasihi atau menyalurkan kasih karunia Allah kepada saudara-saudari kita. Kasih karunia Allah tidak hanya kata-kata saja, melainkan menjadi nyata dalam aneka macam sarana-prasarana, sahabat/teman, kenikmatan dst..yang pada saat ini kita kuasai atau miliki. Karena semuanya adalah kasih karunia Allah, maka selayaknya semuanya kita hayati dalam dan bersama dengan Allah. Dengan kata lain marilah kita hayati baik belajar atau bekerja bagaikan sedang beribadat: tempat belajar atau berdoa bagaikan tempat ibadat, sarana belajar atau berdoa bagaikan sarana ibadat, rekan belajar atau bekerja bagaikan rekan beribadat, suasana belajar atau bekerja bagaikan suasana beribadat. Sikap orang beribadat pada umumnya penuh penyerahan diri, maka demikian hendaknya dalam belajar atau bekerja: hendaknya bekerja keras dalam belajar maupun bekerja. “Bekerja keras adalah sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal yang positif dan tidak suka berpangku tangan serta selalu gigih dan sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu” (Prof Dr Edi Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 10)


“Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku! Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku” (Mzm 31:2-4)


Short URL: http://www.kasihyesus.com/?p=1289
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Berbagai Karunia Roh Kudus

Diposting oleh coretan tangan ganda di Jumat, Desember 09, 2011

Berbagai Karunia Roh Kudus : Berbahasa Roh, Bernubuat, dll

Sebagian kelompok pengikut Kristus zaman modern ini mengklaim bahwa pembaptisan yang telah diterima orang Kristen umumnya barulah pembaptisan air, belum pembaptisan dalam Roh. Pembaptisan dalam Roh mereka yakini dicurahkan pada saat yang tak terduga, baik waktu maupun tempatnya. Dan mereka mengklaim bahwa tanda seseorang telah dibaptis dalam Roh adalah karunia bahasa Roh yang mereka terima. Maka, yang belum dianugerahi bahasa Roh dianggap oleh mereka belum menerima pembaptisan dalam Roh. Sementara Gereja Katolik mengajarkan bahwa Sakramen Pembaptisan kita (KGK 1215) adalah “permandian kelahiran kembali dan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Tit 3:5), karena menandakan dan melaksanakan kelahiran dari air dan dari Roh, yang dibutuhkan setiap orang untuk “dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3:5). Melalui pembaptisan itu kita sungguh telah menerima Roh Kudus. Maka pada kesempatan ini mari kita pelajari apa itu bahasa Roh dan bagaimana penggunaannya, seperti ditulis oleh Rasul Paulus dalam 1 Kor 12-14.

Karunia : Pemberian Gratis dari Tuhan
Dalam 1 Kor 12:1-14:25 Rasul Paulus menulis panjang-lebar berbagai karunia Roh Kudus, seperti berkata-kata dengan hikmat, dengan pengetahuan, memberikan iman, karunia untuk menyembuhkan, untuk mengadakan mukjizat, bernubuat, membedakan macam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh (1 Kor 12:8-10). Semua itu adalah karunia, pemberian gratis dari Tuhan. Memohon boleh, tapi soal dikabulkan atau tidak, itu urusan Tuhan. Sebab semua karunia itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama, “yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya ” (1 Kor 12:11). Kenapa seseorang mendapat karunia ini sementara yang lain mendapat karunia itu, hal itu sepenuhnya urusan Tuhan. Maka tak bisa disimpulkan bahwa mereka yang mendapat karunia tertentu berarti lebih suci daripada yang lain. Mereka yang tak bisa berbahasa roh, bernubuat, melakukan mukjijat, ataupun menyembuhkan belum tentu kalah suci daripada mereka yang menerima karunia tersebut. Kesucian seseorang tidak ditentukan oleh seberapa banyak dia menerima karunia Roh Kudus, tetapi oleh sejauhmana dia berbuat kasih (1 Kor 13:1-13).

Untuk Kepentingan Bersama
Karunia yang berbeda-beda itu dianugerahkan kepada tiap-tiap orang “untuk kepentingan bersama” (1 Kor 12:7)dan untuk membangun jemaat (1 Kor 14:12). Maka karunia itu tidak dimaksudkan untuk dipamerkan, dikomersilkan, ataupun dijadikan alasan menjadi sombong. Karunia itu dipercayakan Tuhan kepada kita dengan konsekuensi kita harus menggunakannya untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan diri sendiri, dan untuk membangun Gereja. Kita harus senantiasa waspada akan bahaya kesombongan rohani, terlebih mereka yang menerima karunia-karunia “spektakuler”.
Bahasa Roh
Salah satu karunia Roh Kudus adalah berbahasa Roh. Apa sebenarnya bahasa roh itu? Menurut Rasul Paulus, bahasa Roh adalah bahasa yang diucapkan manusia kepada Tuhan, “tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia” (1 Kor 14:2). Maka lebih tepat, bila bahasa Roh digunakan dalam doa pribadi, bukan dalam doa bersama di lingkungan ataupun di gereja. Sebab hal itu akan menimbulkan kasak-kusuk bagi merek a yang tidak mengerti. Karena itu Rasul Paulus meminta, agar mereka yang dikarunia bahasa Roh, juga memohon karunia untuk menafsirkannya sehingga orang lain yang mendengarnya bisa mengerti dan bisa menjawab “Amin” (1 Kor 14:13-17).

Maka daripada menimbulkan ketidakmengertian bagi umat yang lain, Rasul Paulus berpendapat, “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih daripada kamu semua. Tetapi dalam pertemuan jemaat, aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh” (1Kor 14:18-19). Mengapa Rasul Paulus menegaskan hal itu? Apakah dia merasa iri dan kurang respek dengan bahasa roh lantaran tidak bisa berbahasa roh? Menarik, dia mengaku bahwa dirinya bisa berbahasa roh “lebih dari kamu semua”. Dia menasihatkan agar kita yang memohon karunia-karunia itu, mau mempergunakannya untuk membangun jemaat. Bahasa roh yang tak diberi penjelasan, akan sia-sia diucapkan (1 Kor 14:9).

Bahkan untuk mengatur agar pertemuan jemaat berlangsung dengan sopan dan teratur (1 Kor 14:40), Rasul Paulus menasihatkan cara menggunakan bahasa Roh dalam pertemuan jemaat, “Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang , seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain yang menafsirkannya. Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan jemaat dan hanya boleh berkata-kata kpada dirinya sendiri dan kepada Allah” (1 Kor 14:27-28).


Bahasa Roh atau Nubuat?
Yang terkadang dirujuk sebagai peristiwa penganugerahan bahasa roh adalah mukjizat pentakosta (Kis 2:1-13). Setelah mendapat pencurahan Roh Kudus, para rasul berkata-kata dalam bahasa lain sehingga orang yang mendengarnya bisa mengertinya dalam bahasa ibunya masing-masing. Gumam yang menyaksikannya, “Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita” (Kis 2:8). Mereka mengertinya dalam bahasa ibunya. Sementara menurut Rasul Paulus, bahasa roh itu “tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya” (1 Kor 14:2). Jadi, apa yang terjadi dalam mukjizat pentakosta itu bukanlah bahasa roh. Menurut saya, apa yang terjadi dalam peristiwa pentakosta itu lebih merupakan nubuat. Karena dengan nubuat, kita berkata-kata kepada manusia, membangun, menasihati, dan menghibur. Dengan nubuat kita bisa membangun jemaat (1 Kor 14:3-4).

Menarik apa yang diyakini rasul Paulus, “Aku suka, supaya kamu suka berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun (1 Kor 14:5).

Mari kita manfaatkan karunia yang kita peroleh untuk membangun jemaat, dan lebih dari semua itu, mari kita lebih mengejar kasih, sebab “Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap” (1 Kor 13:8).

Oleh:
F.X. Didik Bagiyowinadi Pr
Short URL: http://www.kasihyesus.com/?p=229
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Kamis, 08 Desember 2011

Akuntansi Dan Laporan Keuangan

Diposting oleh coretan tangan ganda di Kamis, Desember 08, 2011
Akuntansi Dan Laporan Keuangan

1.      Definisi Akuntansi

A. Menurut American Accounting Association (AAA)

Accounting is the process of identifiying, measuring and communicating economic information to permit information judgment and decision by users of the information. Akuntansi adalah proses pengidentifikaasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang helas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
B. Menurut American Institute of certified public accountants (AICPA)

Accounting is the art of recording, classifiying anad summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are, in part at leat, of financial character, and interpreting the results there of. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasab yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Kuntansi adalah proses pengidentifikasian/penganalan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi ekonomi.
• Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keptusan bagi pihak yang memerlukan.

2.      Fungsi Akuntansi

A. Bagi pihak intern

• Perencanaan
Berdasarkan informasi ekonomi yang tepat, dapat disusun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya.

• Pengendalian
Berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan.

• Pertanggung jawaban
Setelah diadakan pencatatan trehadap semua transaksi dan kejadian, pada akhir periode disususn laporan keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian.

B. Bagi pihak ekstren
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak yang memerlukan.

3.      Pihak-pihak yang berkepentingan

A. Pihak Intern

Pemakai pihak intern adalah manajer atau pemimpin, yaitu orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan. Pemimpin perusahaan memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk memebuat perencanaan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan yang dikelolanya, dan untuk mengatahui tingkat keberhasilan yang dicapainya.

B. Pihak Ekstern

• Pemilik perusahaan/investor
Pemilik perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisis keuangan, perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai keberhailan menajemen dalam mengengelola perusahaan.

• Calon Investor
Sebelum menanam modalnya, calon investor harus memelih perusahaan mana yang dapat memeberikan keuntungan maksimum. Calon investor memerlukan data akuntansi untuk mengetahui tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dan prospek usaha perusahaan.

• Kreditor/calon kreditor
Mereka memerlukan informasi keungan untuk dapat mengetahui posisi prospek keungan perusahaan, kedaan likuiditas, dan solvabilitas perusahaan sehingga risiko kredit macet dapat dikurangi.

• Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak

• Karyawan
Karyawan dapat mengtahuibprospek perusahaan untuk masa yang akan datang, yang berkaitan dengan kesejahteraannya.

4.      Prinsip Akuntansi

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

5.      Pengertian laporan keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, baik didalam maupun diluar perusahaaan, mengenai posisi keungan dan hasil usah perusahaan.

6.      Isi Laporan keuangan

• Neraca
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Perubahan ekuitas/laporan laba ditahan
• Laporan Arus kas
• Catatan atas laporan keuangan

7.      Bentuk Neraca

Neraca adalah laporan keunagan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisis keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

A. Komponen Neraca

Aktiva terdiri atas :
• Aktiva
• Investasi
• Aktiva Tetap
• Aktiva Tidak Berwujud
• Aktiva lain-lain

Kewajiban/utang/passiva terdiri atas :
• Kewajiban lancar/jangka pendek
• Kewajiban jangka panjang
• Kewajiban lain-lain

Ekuitas/modal terdiri atas :
• Modal
• Modal saham
• Simpanan pokok

Contoh Neraca :
Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 2000
Aktiva


Aktiva lancar:


Kas

1,000,000
Piutang usaha

5,000,000
Uang muka pembelian

500,000
Persediaan barang

3,000,000
Total aktiva lancar

9,500,000
Aktiva tetap:


Tanah

50,000,000
Bangunan
20,000,000

Akumulasi penyusutan-bangunan
(5,000,000)
15,000,000
Inventaris kantor
2,000,000

Akumulasi penyusutan-inventaris
(500,000)
1,500,000
Total aktiva tetap

66,500,000
Total aktiva

76,000,000



Hutang


Hutang lancar:


Hutang dagang

2,000,000
Hutang gaji

500,000
Biaya yang masih harus dibayar

1,000,000
Total hutang lancar

3,500,000
Hutang jangka panjang:


Hutang bank

20,000,000
Total hutang jangka panjang

20,000,000
Total hutang

23,500,000



Modal


Modal disetor

40,000,000
Laba ditahan

12,500,000
Total modal

52,500,000
Total hutang dan modal

76,000,000











8.      Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (profit and loss statement) adalah laporan keuangan yang memberikan informasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.

9.      Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 2000
Pendapatan:


Penjualan

10,000,000
Harga pokok penjualan:


Persediaan awal
2,000,000

Pembelian
7,000,000

Tersedia untuk dijual
9,000,000

Persediaan akhir
3,000,000

Harga pokok penjualan

6,000,000
Laba kotor

4,000,000
Biaya operasional:


Biaya komisi
500,000

Biaya transportasi
100,000

Biaya listrik, telpon, air
600,000

Biaya gaji pegawai
1,200,000

Biaya penyusutan bangunan
300,000

Biaya penyusutan inventaris
200,000

Total

2,900,000
Laba operasi

1,100,000
Biaya bunga

100,000
Laba sebelum pajak

1,000,000
Biaya pajak

200,000
Laba/(rugi) bersih

800,000






10.  Tujuan Laporan Keuangan

Untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Daftar referensi :

Sucipto,toto.2004.Siklus akuntansi. Jakarta : yudhistira
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengantar-bisnis-contoh-neraca/

0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Welcome !!

ShaLoom ... Selamat Datang di Blog gua... Semoga Blog ini dapat Bermanfaat bagi Pembaca... Visit and Join with my Blog... Ok..

picture

picture

Our Partner

Our Partner


Blog Archive

  • ►  2015 (4)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (3)
    • ►  Desember (3)
  • ►  2013 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (38)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (7)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2011 (21)
    • ▼  Desember (9)
      • "Passion of The Christ"
      • Have a Great Day, “Eagle”!
      • Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,...
      • Berbagai Karunia Roh Kudus
      • Akuntansi Dan Laporan Keuangan
      • Manajemen Sumber Daya Manusia
      • Manajemen keuangan perusahaan
      • Jadi SepertiMu
      • KONSEP NILAI WAKTU UANG (TIME VALUE OF MONEY)
    • ►  November (11)
    • ►  Oktober (1)

Popular Posts

  • MANAJEMEN dan ORGANISASI
    MANAJEMEN DAN ORGANISASI 1. MANAJEMEN  * Pengertian dan Peranan Manajemen Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengar...

Mengenai Saya

Foto saya
coretan tangan ganda
Lihat profil lengkapku

Followers

Clock Widgets

Total Tayangan Halaman

Featured Posts Coolbthemes

Sandro Marganda. Diberdayakan oleh Blogger.
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com