Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam."Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama sama", kata pria itu hampirbersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salahseseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjukseorang pria berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernamaKesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan akusendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapadiantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalaubegitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah inipenuh dengan Kekayaan."Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyamandan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang."Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajakmasuk si Kasih Sayang ini ke dalam.
Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Andamengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si KasihSayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalankebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saatberjalan. Saat kami menjalani hidup ini."
0 komentar:
Posting Komentar