3. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL & KEMISKINAN
Distribusi pendapatan nasional
Cara distribusi pendapatan nasional akan
menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan
perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti
mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam
masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan
menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi
yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan
tertentu saja.
Perbedaan pandapatan timbul karena adanya
perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang
memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan
yang lebih banyak juga.
Ada sejumlah alat atau media untuk
mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang
lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan
yang digunakan oleh Bank Dunia.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh
kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan
kuantitatif antara prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan
prosentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu
tertentu, biasanya setahun.
Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan prosentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing prosentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan.
Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di atas, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai Koefisien Gininya makin mendekati satu. Perhatikan tabel 1.5.
Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk
melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan
Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel 1.6.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pemberiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.
KEMISKINAN
Pengertian kemiskinan
disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya :
v
BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan
sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si
miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan
yang ada padanya.
v
Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah
kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu standar hidup yang layak.
v
Faturchman dan Marcelinus Molo (1994)
mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
v
Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik.
v
Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan
sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
v
Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan
kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, baik
yang bersifat material maupun non material.
v
Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan
kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui : asset
(tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan
kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang dapat dimanfaatkan untuk
mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan,
barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang berguna.
v
Dengan beberapa pengertian tersebut dapat
diambil satu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu situasi baik yang
merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.
Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional . Suatu negara
dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara pembangunan dan pertumbuhan adalah
pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga,
pengetahuan,
sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu
proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan
ekonomi.
Pemerataan pendapatan
Apakah yang dimaksud dengan pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan
masyarakat
terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata
di sini tidak berarti bahwa semua warga
masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi
kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan..
Tujuannya
adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat
sehingga
dapat menimbulkan keresahandan kecemburuan sosial yang pada akhirnya
dapat
mengganggu stabilitas nasional.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar